Nexus 6P Lama Tiba di Indonesia, Ini Alasannya!

Nexus 6P Lama Tiba di Indonesia, Ini Alasannya!
Barcelona - Kira-kira, kapan ya Nexus 6P bakal resmi masuk ke Indonesia? Kalimat ini cukup sering ditanyakan oleh para fans gadget Nexus. Daripada berspekulasi, lebih baik kita tanyakan langsung ke yang punya produknya, Huawei.


 di sela acara Mobile World Congress 2016 di Barcelona, Henry Hsu, COO of Huawei Southern Pacific Region, coba menjelaskan kenapa Nexus 6P tak kunjung tiba di Indonesia.

"Jadi begini, di Indonesia itu ada aturan baru dimana semua ponsel 4G harus diproduksi lokal. Nexus juga sama. Kami tak bisa menjualnya di Indonesia kalau kita belum produksi di sana. Itu masalah kami," jelasnya.

Aturan yang dimaksud oleh Henry tak lain adalah aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri alias TKDN. Dalam kebijakan itu, seluruh produsen ponsel 4G harus memiliki kandungan lokal minimal 30% kalau masih mau berjualan di Indonesia.

Meskipun kebijakan itu baru resmi berlaku sejak 1 Januari 2017, namun Huawei tak mau ambil risiko. Ia lebih memilih menyiapkan produksi smartphone lainnya melalui mitra pabrikan lokal di Indonesia.



"Begitu kami siapkan infrastruktur di sana, kami pasti akan jual. Sekarang yang baru kami produksi sendiri di Indonesia adalah Honor 4x dan yang kedua Y6 LTE, dan setelah itu 5X," ujar Henry.

"Jadi ada beberapa ponsel yang kami coba bikin secara lokal. Tapi untuk yang sifatnya high end seperti Nexus ini, kami masih ada kesulitan baik itu untuk perakitan atau produksi di negara lain.

"Untuk yang seri utama seperti ini, teknologinya beda dan agak sulit. Misalnya P8, M8, G8, masih kita produksi di China karena masalah kebutuhan teknologinya. Karena itu, sayang sekali kita belum bisa menawarkan Nexus sekarang," paparnya.

Ia pun mengatakan, belum ada satupun pabrikan di Indonesia yang sanggup untuk memproduksi spesifikasi yang diinginkan Huawei untuk Nexus 6P ini.

"Kalau yang high end, ada satu bagian metal yang butuh teknologi lebih tinggi. Salah satunya motherboard-nya lebih kecil dan perakitan di sini belum bisa kecuali kalau emang volumenya tinggi," jelasnya lagi.

Dengan kondisi seperti ini, Henry tak memungkiri ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk memboyong Nexus 6P ke Indonesia. Namun, Huawei memilih untuk tidak mengambil opsi seperti itu.



"Memang, ada beberapa pihak yang coba menjualnya ke Indonesia (lewat paralel impor), tapi kami tak mau mencurangi pemerintah. Kami ingin terus mematuhi aturan dan hukum di indonesia.

"Jadi kami tak mau membual dengan menjual embel-embel '4G ready'. Huawei tidak seperti itu. Kalau kami mau jual, kami harus ikuti dulu aturan mainnya di Indonesia. Jadi untuk sementara, kami belum bisa bawa Nexus 6P," jelas Henry panjang lebar.

Nexus 6P sendiri telah diluncurkan pada September 2015 lalu oleh Google. Perkenalan produk ini bersamaan dengan Nexus lainnya yang diproduksi oleh LG, Nexus 5X. Perangkat yang dibuat oleh LG dan Huawei tersebut dijual dengan harga mulai USD 379.

Tentu itu adalah harga untuk ponsel Nexus paling murah, yaitu Nexus 5X 16 GB. Sementara untuk Nexus 6P, yang termurah adalah USD 499 atau sekitar Rp 7,3 juta untuk versi 32 GB.

Nexus 5X adalah sebuah ponsel dengan ukuran layar 5,2 inch 1080p yang menggunakan Snapdragon 808 sebagai otaknya. Sementara Nexus 6P punya ukuran layar 5,7 inch dengan resolusi QHD, prosesornya Snapdragon 810.

Keduanya punya sejumlah fitur serupa, seperti Nexus Imprint, yang merupakan teknologi sensor sidik jari milik Google. Mereka mengklaim bahwa teknologi ini bisa mengenali sidik jari dalam waktu 600 ms saja.

Lalu ada juga kamera belakang 12,3 megapixel yang disebut bisa menangkap lebih banyak cahaya, sehingga kualitas gambar tetap terjaga meski dipakai di ruangan yang relatif gelap.

Persamaan lainnya adalah baik 5X dan 6P menggunakan prosesor 64 bit buatan Qualcomm, port USB Type-C dan tentu saja menggunakan OS Android teranyar, yaitu Android 6.0 Marshmallow dengan berbagai fitur anyarnya. 

Komentar