RADEON RX VEGA RIVAL DARI GTX 1080 DENGAN HARGA KECE

blankxtekno.id - Pertarungan kartu grafis kelas atas dipastikan semakin memanas seiring diumumkannya Radeon Vega dari AMD.

Pasalnya selain menjanjikan spesifikasi mumpuni, kartu grafis ini juga ditawarkan dengan harga yang terbilang menarik. Tercatat ada dua varian utama yang diluncurkan oleh AMD, yakni Radeon Vega 65 dan Radeon Vega 56.

Sebagai varian teratas, ditempati oleh Radeon Vega 64. Kartu grafis ini dibekali 64 compute unit, 4.096 stream processor, dan video RAM sebesar 8 GB dengan teknologi High Bandwidth Memory 2 (HBM2). Bandwidth yang disodorkan video RAM tersebut diklaim mencapai 484 GB per detik.

Sementara itu chip grafis atau GPU-nya sendiri mengusung kecepatan 1.247 MHz, yang masih bisa ditingkatkan hingga 1.546 MHz. Sedangkan performa yang dijanjikan menyentuh 12,66 Tera Flops.

Meski Radeon Vega 64 telah menjanjikan performa yang tak main-main, AMD tetap menyiapkan versi yang lebih kencang lagi. Produsen chip ini menamainya sebagai Radeon Vega 64 Liquid Cooled Edition mewakili sistem pendinginan yang diusung.

Sesuai namanya, Radeon Vega 64 Liquid Cooled Edition dibekali sistem pendingin cairan demi performa lebih baik. Alhasil, kecepatan yang disodorkan juga makin ngacir. Kartu grafis ini hadir dengan kecepatan clock 1.406 MHz dalam kondisi normal, dan mencapai 1.677 MHz dalam mode turbo.

Peningkatan kecepatan ini pun lantas mendongkrak performanya hingga 13,7 Tera Flops.

Berlanjut ke varian yang lebih rendah, AMD menawarkan Radeon Vega 56. Kartu grafis ini mengusung 56 compute unit, 3.584 stream processor, dan Video RAM dengan kapasitas yang sama-sama 8 GB juga berteknologi HBM2. Adapun bandwidth yang ditawarkan sebesar 410 GB per detik.

Sedangkan kecepatan chip grafisnya berada di angka 1.156 MHz di kondisi standar, dan tembus 1.471 Mhz di mode turbo.

Radeon Vega, Penantang GeForce GTX 1080 dengan Banderol MenggodaJajaran kartu grafis Radeon Vega. Foto: AMD

Sekarang ke bagian menariknya, yakni harga. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, AMD membanderol ketiga varian dengan harga menarik. Ketika pesaing terdekatnya Nvidia Geforce GTX 1080 dan GTX 1070 dijual senilai USD 699 dan kisaran USD 500, maka Radeon Vega 64 dihargai di angka USD 599.

Sementara untuk mendapat Radeon Vega 64 Liquid Cooled Edition yang dibekali pendingin cairan, konsumen hanya perlu menambah USD 100.

Radeon Vega 56 lebih menarik lagi. Konsumen hanya perlu merogoh kocek sebesar USD 399 untuk memboyongnya pulang. Berminat?

Pasalnya selain menjanjikan spesifikasi mumpuni, kartu grafis ini juga ditawarkan dengan harga yang terbilang menarik. Tercatat ada dua varian utama yang diluncurkan oleh AMD, yakni Radeon Vega 65 dan Radeon Vega 56.

Sebagai varian teratas, ditempati oleh Radeon Vega 64. Kartu grafis ini dibekali 64 compute unit, 4.096 stream processor, dan video RAM sebesar 8 GB dengan teknologi High Bandwidth Memory 2 (HBM2). Bandwidth yang disodorkan video RAM tersebut diklaim mencapai 484 GB per detik.

Sementara itu chip grafis atau GPU-nya sendiri mengusung kecepatan 1.247 MHz, yang masih bisa ditingkatkan hingga 1.546 MHz. Sedangkan performa yang dijanjikan menyentuh 12,66 Tera Flops.

Meski Radeon Vega 64 telah menjanjikan performa yang tak main-main, AMD tetap menyiapkan versi yang lebih kencang lagi. Produsen chip ini menamainya sebagai Radeon Vega 64 Liquid Cooled Edition mewakili sistem pendinginan yang diusung.

Sesuai namanya, Radeon Vega 64 Liquid Cooled Edition dibekali sistem pendingin cairan demi performa lebih baik. Alhasil, kecepatan yang disodorkan juga makin ngacir. Kartu grafis ini hadir dengan kecepatan clock 1.406 MHz dalam kondisi normal, dan mencapai 1.677 MHz dalam mode turbo.

Peningkatan kecepatan ini pun lantas mendongkrak performanya hingga 13,7 Tera Flops.

Berlanjut ke varian yang lebih rendah, AMD menawarkan Radeon Vega 56. Kartu grafis ini mengusung 56 compute unit, 3.584 stream processor, dan Video RAM dengan kapasitas yang sama-sama 8 GB juga berteknologi HBM2. Adapun bandwidth yang ditawarkan sebesar 410 GB per detik.

Sedangkan kecepatan chip grafisnya berada di angka 1.156 MHz di kondisi standar, dan tembus 1.471 Mhz di mode turbo.

Radeon Vega, Penantang GeForce GTX 1080 dengan Banderol MenggodaJajaran kartu grafis Radeon Vega. Foto: AMD

Sekarang ke bagian menariknya, yakni harga. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, AMD membanderol ketiga varian dengan harga menarik. Ketika pesaing terdekatnya Nvidia Geforce GTX 1080 dan GTX 1070 dijual senilai USD 699 dan kisaran USD 500, maka Radeon Vega 64 dihargai di angka USD 599.

Sementara untuk mendapat Radeon Vega 64 Liquid Cooled Edition yang dibekali pendingin cairan, konsumen hanya perlu menambah USD 100.

Radeon Vega 56 lebih menarik lagi. Konsumen hanya perlu merogoh kocek sebesar USD 399 untuk memboyongnya pulang. Berminat?

Komentar

Posting Komentar

Mari Berkomentar dan Saling Berdiskusi dan gunakan bahasa yang bagusn

Postingan populer dari blog ini

Cara Melawan Hoax dan Fitnah

Gambar
blankxtekno - Peredaran hoax dan fitnah yang kian masif harus ditangkal dengan strategi yang tak kalah agresif, yakni menggiatkan literasi digital, antara lain dimulai dari lingkungan pendidikan. Dalam diskusi 'Strategi Menang Melawan Hoax dan Fitnah', Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dr. Unifah Rosyidi mengatakan, PGRI bertanggungjawab mendidik 54 juta siswa agar mampu mengenali dan menghadapi hoax dan fitnah, baik itu berita maupun informasi. "Kita siap mengadakan literasi digital untuk para guru. Namun kita butuh dukungan semua pihak. Banyak informasi aneh sekarang, belum lagi berita-berita bohong yang bisa memecah persatuan bangsa. Kami dari PGRI mengajak semua pihak, mari kita lindungi 54 juta siswa ini," jelas Unifah dalam diskusi yang digelar di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pekan ini. Direktur Eksekutif Institut Media Sosial dan Diplomasi Komunikonten Hariqo Wibawa Satria menjelaskan, siswa harus didorong jadi produsen ko
Baca selengkapnya

Ratusan Vendor Smartphone China Bertumbangan

Gambar
blankxtekno - China dikenal sebagai pusatnya industri ponsel dengan begitu banyak pemain lokal. Tahun 2014, kabarnya ada 500 merek ponsel di China. Namun sekarang jumlahnya hanya sekitar 100. Begitu dikatakan oleh Mai Donghia, Vice President ZTE. Rupanya, minat masyarakat setempat belakangan hanya terpusat pada merek yang sudah mapan. Maka ujung ujungnya, ratusan vendor di sana pun kolaps tak mampu survive. "Industri ini akan berkonsolidasi menjadi hanya beberapa pemain besar di masa depan, tidak lama lagi," begitu ucap Lin Renxiang, analis industri di iResearch. Dikutip  dari South Morning China Post, empat teratas vendor ponsel lokal paling laku di China saat ini adalah Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo. Tahun 2015 lalu menurut biro riset IDC, mereka menguasai 45% pasar domestik China. Dan juga cukup berkibar di mancanegara. "Brand yang lebih kecil dulu memang laku. Namun sekarang dengan bantuan internet serta kampanye marketing yang intensif, semua ora
Baca selengkapnya

INI ALASAN KENAPA APLIKASI TIKTOK DIBLOKIR DI INDONESIA

Gambar
blankxtekno.id - Kabar ditutupnya Tik Tok sempat membuat Netizen ramai di dunia media sosial, ada yang pro ada yang kontra atas penutupan aplikasi fenomenal diantara remaja saat ini. Pemblokiran aplikasi ini dilakukan oleh KOMINFO yang telah berkoordinasi dengan pihak kementrian PAP dan KPAI. foto: Google Apakah kelian bertanya-tanya kenapa aplikasi ini diblokir. Pertama Kominfo mendapatkan desakan dari erbagai pihak hingga Netizen membuat sebuah petisi untuk memblokir aplikasi tiktok. Kominfo sendiri sudah melakukan tindak pengawasan yang cukup lama untuk melakukan pemblokiran tersebut. Keputusan akhir Kominfo yaitu pemblokiran terhadap aplikasi tertutup pihak Kominfo juga sudah melakukan kontak ke tiktok namun pihak tiktok sendiri belum melakukan jawaban. Terhitung mulai kemarin selasa (7/5/2018) sudah terhitung 2538 laporan yang akhirnya membuat pihak Kominfo melakukan pemblokiran terhadap aplikasi tiktok karena terlalu membawa kerugian daripada manfaatnya.
Baca selengkapnya

Kirill Tatarinov Mantan Veteran Microsoft jadi CEO di Citrix

Gambar
blankxtekno  - Citrix menunjuk Presiden dan CEO baru. Ia adalah Kirill Tatarinov yang merupakan seorang veteran yang sudah banyak makan asam garam di industri teknologi. Tatarinov juga akan bergabung dengan Dewan Citrix sebagai direktur. Presiden dan CEO Interim Robert Calderoni selanjutnya bakal meneruskan perannya sebagai Pemimpin Eksekutif di Dewan Direksi Citrix, yang fokus dalam melaksanakan rencana strategis untuk keunggulan operasional, struktur modal, dan penyederhanaan portofolio. Dengan 30 tahun pengalaman di bidang industri, Tatarinov memiliki rekam jejak panjang dalam mengawasi strategi produk dan operasional komersial pada software dan layanan. Latar belakangnya termasuk posisi kepemimpinan di Microsoft selama 13 tahun, termasuk jabatan sebagai Executive Vice President dari Divisi Solusi Bisnis Microsoft di mana ia melipatgandakan pendapatan, meningkatkan profitabilitas, memimpin transformasi divisi ke cloud, dan mengelola ekosistem mitra global.  Selama masa jabatannya
Baca selengkapnya